Jumat, 22 Januari 2010

MELANTHON SIAGIAN MANTAN KEPALA SEKOLAH SMAN 5 MEDAN

PERJALANAN KARIR

Sesudah lulus dari B1 Ilmu Pasti saya Melanthon Siagian diajukan oleh Bapak Robinson Situmeang (Kepala B1 Ilmu Pasti) untuk menjadi guru di SMA HKBP Tarutung. Saat itu Kepala Sekolahnya adalah S. Gultom. Mereka memberikan Uang Panjar Ongkos ke Tarutung. Saya berkunjung ke Tarutung pada masa Pemberontakan Kolonel M. Simbolon (Pardolok). Asrama yang dijanjikan untuk saya tempati ada dalam kekuasaan Pemberontak Kolonel M. Simbolon.

Sewaktu pulang dari Tarutung, saya singgah di Soposurung untuk bertemu dengan OM Silalahi sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri Balige yang berlokasi di Soposurung. Saya diminta supaya menjadi guru di SMA Negeri Balige. Sehingga pada tanggal 14 Agustus 1960 kami pindah dari Medan ke Balige diantar oleh mertua dan tanggal 15 Agustus 1960 saya aktip menjadi GTT (Guru Tidak Tetap / Honorer) di SMA Negeri Balige.

Saya menjadi Wakil Kepala SMA Negeri Balige pada tahun 1966 sampai dengan 1970. Kemudian pada awal tahun 1971 saya menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri Balige tanpa sepengetahuan keluarga baik dari pihak saya maupun keluarga dari pihak istri, malah ada yang menuduh saya terlibat G30S-PKI. Berkali-kali saya diproses di Laksus di Medan pada saat itu. Tetapi Tuhan berpihak kepada saya, saya bebas dari tuduhan tersebut pada saat di sidang Panglima Laksus. Banyak yang berusaha menggerogoti saya sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri Balige, tetapi Tuhan senatiasa menolong saya.

Setelah menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri Balige kami pindah dari rumah lama ke Rumah Dinas bekas rumah Belanda di Soposurung yang sekarang menjadi milik saya.

Tahun 1982 saya menjadi Kepala SMA Negeri 5 Medan yang jauh lebih besar ( sebanyak 20 kelas yaitu: 13 kelas pagi & 7 kelas sore ) dibandingkan dengan SMA Negeri Balige. Pada waktu itu saya pindah ke Medan bersama satu orang anak saya yaitu Ronny Siagian.

Selama memimpin di SMA Negeri 5 Medan dari tahun 1982 sampai tahun 1991, banyak suka dan duka yang saya alami, yaitu :

Tahun 1984 Bapa saya meninggal. Saya kerahkan OSIS SMA Negeri 5 Medan dan Guru-guru ke Lawe Beringin Kotacane dalam pesta meninggalnya Bapa.
Tahun 1987 saya kursus ke Australia dan setelah itu selalu ada lokakarya di Jakarta, Bandung, Jogjakarta dan Malang setiap bulan February dan September.
Saya juga menjadi Ketua Sanggar SMA Negeri Medan.

Saya pensiun dari Kepala SMA Negeri 5 Medan pada November 1991. Sambil menunggu pengurusan biaya pindah ke Jakarta dan TASPEN, tahun 1992 saya dan istri menikmati awal pensiun dengan tour Jawa-Bali selama 2 (dua) minggu dengan Vaya Tour.

Dari tahun 1992 sampai tahun 1995, saya dan istri membuat kebun anggrek di rumah. Kebun anggrek kami betul-betul sukses dan kami mendapatkan banyak untung. Tapi saya mulai bosan di rumah, saya melamar kerja pada Sekolah Yayasan YAPIM milik DL Sitorus yang berada di Jalan Air Bersih No. 59 Medan. Pada tahun 1996 saya diterima menjadi Kepala SLTP dan SLTA di YAPIM. Kemudian tahun 1998 menjadi Kepala Sekolah SMA YAPIM. Tahun 2002 YAPIM menunjuk saya menjadi Pengawas Sekolah Yapim. Masih bekerja di Yapim saya berkunjung ke Tanah Suci Jerusalem selam 12 hari. Kemudian pada November 2003 saya Mengundurkan diri dari YAPIM di usia 72 tahun.

Singkatnya perjalanan Karir saya adalah sebagai berikut :

Tahun 1960 saya diangkat menjadi guru SMA Negeri 1 Balige.
Tahun 1965 diangkat menjadi Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balige.
Tahun 1971 menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balige dengan sangat banyak perjuangan.
Tahun 1982, November, menjadi Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Medan. Saya pindah bersama anak kelima ( Ronny Dapot Parulian Siagian, kelas 1 SMA )
Tahun 1982 s/d 1991 akhir di SMA Negeri 5 Medan.
Tahun 1992 jalan-jalan ke Jawa dan Bali bersama istri untuk memulai masa pensiun sambil menunggu pengurusan biaya pindah pensiun ke Jakarta dan Taspen.
Tahun 1992 s/d 1995 membuka Kebun Anggrek di pekarangan rumah dan bisa berhasil.
Tahun 1996 diangkat menjadi Kepala SMP dan SMA YAPIM di Jalan Air Bersih No. 59 Medan dibawah Yayasan YADIKA Jakarta.
Tahun 1998 hanya menjadi Kepala SMP YAPIM karena SMP sudah terpisah.
Tahun 2002 s/d 2003 menjadi Pengawas di YAPIM
Tahun 2003 mengundurkan diri dari YAPIM

Melanthon Siagian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar